PANGANDARAN JAWA BARAT - Bertempat di alun-alun Kabupaten Subang Jawa Barat, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar apel siaga dengan tema Tim Pendamping Keluarga (TPK) Bergerak, yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Kabupaten/Kota. (12/05/2022).
Kegiatan ini digelar di Gedung Bappeda Kabupaten Pangandaran dengan diikuti oleh Kepala Dinas KBP3A Kabupaten Pangandaran Drs Heri Gustari M Si, Kepala Bappeda H. Muhamad Agus Satriadi, S.Pt, MP, Tim Pendamping Keluarga (TPK), pelaksana dan anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pangandaran.
Pelaksanaannya dilakukan secara hybrid yaitu peserta dari kabupaten-kota lain mengikuti secara virtual, termasuk peserta dari Kabupaten Pangandaran
Dalam sambutannya Kepala BKKBN, Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) menyampaikan bahwa, apel ini bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan pendampingan bagi calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, dan baduta oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting.
Sebagaimana kita ketahui bahwa stunting itu kan sebuah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi yang berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.
“Saya mengajak masyarakat untuk memperjuangkan anak sejak dalam kandungan, hingga seribu hari kehidupan pertama dengan kata lain umur 2 tahun, “kata Hasto.
Menurut Hasto ada 3 penyebab stunting yaitu : gizi kurang bagus, sering sakit-sakitan dan pengasuhannya tidak baik. Juga anak itu harus dibahagiakan jangan sampai stress...ya karena ada 3 tanda yang bisa mengakibatkan stunting, diantaranya pendek tapi pendek belum tentu stunting, tapi intelektualnya kurang, dan mudah sakit-sakitan.
Orang yang mengalami stunting saat dewasanya rentan terkena penyakit seperti: darah tinggi, stroke, dan kencing manis.
“Melalui kegiatan ini diharapkan seluruh tim pendamping se-Indonesia termasuk Kabupaten Pangandaran mampu bergerak untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia, “sebutnya. (Anton AS)